Membangun Fondasi Keuangan yang Kuat: Refleksi dari "Sekolah Wirausaha 'Aisyiyah" - Lumajang - Jawa Timur
- Yanu Ningsih
- Sep 24
- 2 min read
Acara "Sekolah Wirausaha 'Aisyiyah" yang telah berlangsung pada tanggal 13, 19, dan 20 September 2025 di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah Lt. 2 Lumajang, berhasil menjadi wadah inspiratif bagi para pelaku UMKM. Dengan investasi yang sangat terjangkau,
hanya Rp 100.000 untuk angkatan pertama, acara ini membuktikan komitmennya dalam memberdayakan wirausaha lokal.
Mengapa Literasi Keuangan Penting?
Meskipun acara ini telah usai, nilai-nilai dan ilmu yang dibagikan masih sangat relevan, terutama dalam konteks literasi keuangan. Seperti yang ditekankan dalam salah satu topik pembahasan, "Perencanaan Keuangan", kemampuan mengelola keuangan adalah kunci keberlanjutan setiap usaha. Banyak UMKM yang memiliki produk atau jasa unggulan, namun seringkali terhambat oleh kurangnya pemahaman tentang aspek finansial.
Pembelajaran Utama dari Sekolah Wirausaha 'Aisyiyah:
Motivasi dan Sharing (Purpose of Life): Sebelum berbicara angka, pemahaman akan tujuan hidup dan usaha menjadi fondasi utama. Keuangan yang baik dimulai dari tujuan yang jelas, sehingga setiap keputusan finansial selaras dengan visi usaha.
Business Model Canvas (BMC) atau Business Roadmap (BRM) 3.0: Alat ini membantu wirausaha memetakan model bisnis secara komprehensif. Dalam konteks keuangan, BMC dan BRM membantu mengidentifikasi sumber pendapatan, struktur biaya, dan aliran kas, yang krusial untuk perencanaan keuangan yang efektif.
Legalitas dan SOP Usaha: Aspek legalitas dan Standard Operating Procedure (SOP) tidak hanya tentang kepatuhan, tetapi juga tentang menciptakan struktur keuangan yang transparan dan akuntabel. SOP keuangan memastikan setiap transaksi tercatat dengan baik, memudahkan audit, dan mencegah kebocoran.
Branding dan Marketing: Pemasaran yang efektif tentu membutuhkan alokasi dana yang tepat. Memahami branding dan marketing dari sisi keuangan berarti mengukur Return on Investment (ROI) dari setiap pengeluaran promosi, memastikan dana yang dikeluarkan memberikan dampak maksimal.
Perencanaan Keuangan: Ini adalah jantung dari literasi keuangan dalam berwirausaha. Pembahasan ini kemungkinan mencakup penyusunan anggaran, pengelolaan arus kas, penetapan harga produk, analisis BEP (Break Even Point), hingga strategi investasi untuk pengembangan usaha.
Membangun Masa Depan UMKM dengan Literasi Keuangan:
Para narasumber seperti M. Ubaidillah, Diayu Buntaran, Rakhmadi Harsyanto, QWP, RIFA., dan Lilik Nurdiani S. telah memberikan perspektif berharga. Dari pendampingan UMKM bersertifikasi BNSP, pengalaman sebagai Business Owner, hingga keahlian dalam Perencanaan Keuangan dan Investasi Syariah, serta peran Korbid PD 'Aisyiyah Lumajang, semuanya menegaskan pentingnya kolaborasi dan pengetahuan dalam memajukan UMKM.
Acara ini bukan hanya tentang belajar teori, tetapi juga tentang membangun jaringan dan saling mendukung antarwirausaha. Literasi keuangan bukan sekadar mengerti angka, tetapi bagaimana angka-angka tersebut dapat menjadi alat untuk mengambil keputusan cerdas, mengembangkan usaha, dan mencapai kemandirian finansial.
Semoga semangat dan ilmu yang diperoleh dari "Sekolah Wirausaha 'Aisyiyah" terus menginspirasi para pelaku UMKM untuk naik kelas, mengelola keuangan dengan bijak, dan mewujudkan impian mereka.















Comments